A N A L I S I S S I G D A N M O D E L
A.
Karakteristik
utama Sistem Informasi Geografi adalah kemampuan menganalisis sistem seperti analisa
statistik dan overlay yang disebut analisa spasial. Analisa dengan menggunakan
Sistem Informasi Geografi yang sering digunakan dengan istilah analisa spasial,
tidak seperti sistem informasi yang lain yaitu dengan menambahkan dimensi
‘ruang (space)’ atau geografi. Kombinasi ini menggambarkan attribut-attribut
pada bermacam fenomena seperti umur seseorang, tipe jalan, dan sebagainya, yang
secara bersama dengan informasi seperti dimana seseorang tinggal atau lokasi
suatu jalan [Keele,1997]. Kemampuan SIG dapat juga dikenali
dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum, sesuai dengan
nature datanya terdapat dua jenis fungsi analisis di dalam SIG; fungsi analisis
spasial dan atribut (basis data atribut).
1. Analisis
Atribut (Non-Spasial)
Fungsi
analisis atribut (non-spasial) antara lain terdiri dari operasi-operasi dasar Database
Management System (DBMS) beserta perluasannya :
a) Operasi-operasi dasar pengelolaan
basis data antara lain mencakup :
-
Pembuatan basis data baru (create database)
- Penghapusan
basis data (drop database)
- Pembuatan
tabel baru (create table)
- Penghapusan
tabel (drop table)
- Pengisian
dan penyisipan data (record) baru ke dalam tabel (add record atau
insert record)
- Penambahan
field baru dan penghapusan field lama (add field, delete field)
- Pembacaan
dan pencarian data (field atau record) dari tabel basis data (seek,
find, search, retrieve)
- Peng-update-an
dan peng-edit-an data yang terdapat di dalam tabel basis data (update record
atau edit record)
- Penghapusan
(beserta mengkonsolidasikannya) data (record) dari suatu table basis
data (delete record, zap, pack)
- Membuat
indeks untuk setiap tabel basis data
b) Perluasan operasi-operasi basis data
:
-
Fungsionalitas pembacaan & penulisan tabel-tabel basis data ke dalam sistem
basis data yang lain (export dan import)
- Fungsionalitas
untuk berkomunikasi dengan sistem basis data yang lain (misalkan dengan
menggunakan driver ODBC atau protokol-protokol client-server yang lainnya)
-
Penggunaan kalimat-kalimat bahasa standard SQL (structured query language)
yang terdapat di dalam sistem-sistem basis data.
2.
Analisis
Spasial
Sementara itu, fungsi-fungsi
analisis spasial antara lain terdiri : (Eddy Prahasta, 2009)
a)
Klasifikasi
(reclassify) : mengklasifikasikan kembali suatu data hingga menjadi data
spasial baru berdasarkan criteria (atribut) tertentu.
b)
Network
atau jaringan : fungsionalitas ini merujuk data spasial titik-titik atau
garis-garis sebagai jaringan yang tidak terpisahkan.
c)
Overlay : fungsionalitas ini menghasilkan
layer data spasial baru yang merupakan hasil kombinasi dari minimal dua layer
yang menjadi masukkannya.
d)
Buffering : fungsi ini akan menghasilkan
layer spasial baru yang berbentuk polygon dengan jarak tertentu dari
unsur-unsur spasial yang menjadi masukkannya.
e)
3D
analysis : fungsi
ini terdiri dari sub-sub fungsi yang terkait dengan presentasi data spasial di
dalam ruang 3 dimensi (permukaan dijital)
f)
Digital
image processing
: pada fungsionalitas ini, nilai atau intensitas dianggap sebagai fungsi
sebaran (spasial).
g)
Dan
masih banyak fungsi-fungsi analisis spasial detail lainnya yang umum dan secara
rutin digunakan di dalam SIG.
B. Overlay
Overlay adalah prosedur penting dalam
analisis SIG (Sistem Informasi Geografis). Overlay yaitu kemampuan untuk
menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta yang lain dan menampilkan
hasilnya di layar komputer atau pada plot. Pemahaman bahwa overlay peta
(minimal 2 peta) harus menghasilkan peta baru adalah hal mutlak. Dalam bahasa
teknis harus ada poligon yang terbentuk dari 2 peta yang di-overlay. Jika
dilihat data atributnya, maka akan terdiri dari informasi peta pembentukya.
Misalkan Peta Lereng dan Peta Curah Hujan, maka di peta barunya akan menghasilkan
poligon baru berisi atribut lereng dan curah hujan.
Tiga
tipe fitur masukan, melalui overlay yang merupakan polygon yaitu :
1)
Titik
– dengan - poligon, menghasilkan keluaran dalam bentuk titik-titik
2)
Garis
– dengan - poligon, menghasilkan keluaran dalam bentuk garis
3)
Poligon
– dengan - poligon menghasilkan keluaran dalam bentuk polygon
Metode yang digunakan dalam overlay
peta, antara lain:
1) Union
Tujuannya
untuk membuat coverage baru dengan melakukan tumpukan (overlay) dua coverage
polygon. Operasi union bisa dilakukan dengan ketentuan semua coverage harus
dalam bentuk polygon. Keluaran coverage baru berisi :
-
polygon
kombinasi
-
attribut-attribut
kedua coverage asal
2) Irisan
- Operasi Interseksi atau operator Boolean “AND”
- Membuat coverage baru dengan cara melakukan
overlay dua himpunan fitur-fitur coverage
Keluaran
Coverage, hanya berisi bagian fitur-fitur dalam area yang terisi oleh kedua masukan
dan merupakan irisan dari coverage.
3) Identiti
-
Membuat
satu coverage baru dengan melakukan overlay dua himpunan fitur.
-
Keluaran
coverage berisi :
1) semua masukan fitur
2) hasilnya hanya berisi bagian dari identitas
fitur coverage yang meliputi masukan coverage.
Ada beberapa fasilitas yang dapat digunakan pada overlay
untuk menggabungkan atau melapiskan dua peta dari satu daerah yang sama namun
beda atributnya yaitu :
1)
Dissolve
themes
Dissolve yaitu proses untuk
menghilangkan batas antara poligon yang mempunyai data atribut yang identik
atau sama dalam poligon yang berbeda. Peta input yang telah di digitasi masih
dalam keadaan kasar, yaitu poligon-poligon yang berdekatan dan memiliki warna
yang sama masih terpisah oleh garis polygon. Kegunaan dissolve yaitu
menghilangan garis-garis poligon tersebut dan menggabungkan poligon-poligon
yang terpisah tersebut menjadi sebuah poligon besar dengan warna atau atribut
yang sama.
2)
Merge
Themes
Merge themes yaitu suatu proses
penggabungan 2 atau lebih layer menjadi 1 buah layer dengan atribut yang
berbeda dan atribut-atribut tersebut saling mengisi atau bertampalan, dan
layer-layernya saling menempel satu sama lain.
3)
Clip
One Themes
Clip One themes yaitu proses
menggabungkan data namun dalam wilayah yang kecil, misalnya berdasarkan wilayah
administrasi desa atau kecamatan.
Suatu wilayah besar diambil sebagian wilayah dan atributnya berdasarkan batas
administrasi yang kecil, sehingga layer yang akan dihasilkan yaitu layer dengan
luas yang kecil beserta atributnya.
4)
Intersect
Themes
Intersect yaitu suatu operasi yang memotong
sebuah tema atau layer input atau masukan dengan atribut dari tema atau overlay
untuk menghasilkan output dengan atribut yang memiliki data atribut dari kedua
theme.
5)
Union
Themes
Union yaitu menggabungkan fitur dari
sebuah tema input dengan poligon dari tema overlay untuk menghasilkan output
yang mengandung tingkatan atau kelas atribut.
6)
Assign
Data Themes
Assign data adalah operasi yang
menggabungkan data untuk fitur theme kedua ke fitur theme pertama yang berbagi
lokasi yang sama Secara mudahnya yaitu menggabungkan kedua tema dan atributnya
Daftar Pustaka
Prahasta.
Eddy,
Sistem Informasi Geografis, Bandung : Penerbit Informatika, 2009.
Jogianto HM, 2005. Analisis dan Disain Sistem Informasi Andi. Yogyakarta
Keele
,1997,”An Introduction to GIS using ArcView : Tutorial”,Issue 1,Spring 1997 based
on Arcview release 3, http://www.keele.ac.uk/depts/cc/helpdesk/arcview/av_prfc.htm
Komentar
Posting Komentar