Langsung ke konten utama

Unggulan

STATISTIK SPASIAL II

    A.   Statistik Spasial adalah segala teknik analisis untuk mengukur distribusi suatu kejadian berdasarkan keruangan (Scott & Warmerdam, 2006). Keruangan yang dimaksud disini adalah variabel yang ada di permukaan bumi seperti kondisi topografi, vegetasi, perairan, dll. Berbeda dengan statistik non-spasial yang tidak memasukkan unsur keruangan dalam analisisnya.   Dalam pengukuran distribusi suatu kejadian berdasarkan keruangan dibedakan berdasarkan dua kategori yaitu (Scott & Warmerdam, 2006): ·       Identifikasi karakteristik dari suatu distribusi ·       Kuantifikasi pola geografi dari suatu distribusi. Tipe-tipe Distribusi: ·              Random: S etiap titik sama mungkin terjadi di setiap lokasi, dan posisi titik tersebut        tidak dipengaruhi oleh posisi titik lain. ·      Uniform: sebagai kemungkinan setiap titik sama jauh dari semua tetangganya: "kemungkinannya berada dekat“ ·           Clustered: banyak poin terkonsentrasi berdekatan, dan

ANALISIS SIG


 A N A L I S I S   S I G   D A N    M O D E L

 

A.                Karakteristik utama Sistem Informasi Geografi adalah kemampuan menganalisis sistem seperti analisa statistik dan overlay yang disebut analisa spasial. Analisa dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi yang sering digunakan dengan istilah analisa spasial, tidak seperti sistem informasi yang lain yaitu dengan menambahkan dimensi ‘ruang (space)’ atau geografi. Kombinasi ini menggambarkan attribut-attribut pada bermacam fenomena seperti umur seseorang, tipe jalan, dan sebagainya, yang secara bersama dengan informasi seperti dimana seseorang tinggal atau lokasi suatu jalan [Keele,1997]. Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum, sesuai dengan nature datanya terdapat dua jenis fungsi analisis di dalam SIG; fungsi analisis spasial dan atribut (basis data atribut).
      1.      Analisis Atribut (Non-Spasial)
Fungsi analisis atribut (non-spasial) antara lain terdiri dari operasi-operasi dasar Database Management System (DBMS) beserta perluasannya :
a)       Operasi-operasi dasar pengelolaan basis data antara lain mencakup :
- Pembuatan basis data baru (create database)
- Penghapusan basis data (drop database)
- Pembuatan tabel baru (create table)
- Penghapusan tabel (drop table)
- Pengisian dan penyisipan data (record) baru ke dalam tabel (add record atau insert record)
- Penambahan field baru dan penghapusan field lama (add field, delete field)
- Pembacaan dan pencarian data (field atau record) dari tabel basis data (seek, find, search, retrieve)
- Peng-update-an dan peng-edit-an data yang terdapat di dalam tabel basis data (update record atau edit record)
- Penghapusan (beserta mengkonsolidasikannya) data (record) dari suatu table basis data (delete record, zap, pack)
- Membuat indeks untuk setiap tabel basis data
b)       Perluasan operasi-operasi basis data :
- Fungsionalitas pembacaan & penulisan tabel-tabel basis data ke dalam sistem basis data yang lain (export dan import)
- Fungsionalitas untuk berkomunikasi dengan sistem basis data yang lain (misalkan dengan menggunakan driver ODBC atau protokol-protokol client-server yang lainnya)
- Penggunaan kalimat-kalimat bahasa standard SQL (structured query language) yang terdapat di dalam sistem-sistem basis data.
       2.      Analisis Spasial
Sementara itu, fungsi-fungsi analisis spasial antara lain terdiri : (Eddy Prahasta, 2009)
          a)      Klasifikasi (reclassify) : mengklasifikasikan kembali suatu data hingga menjadi data spasial baru berdasarkan criteria (atribut) tertentu.
         b)       Network atau jaringan : fungsionalitas ini merujuk data spasial titik-titik atau garis-garis sebagai jaringan yang tidak terpisahkan.
         c)      Overlay : fungsionalitas ini menghasilkan layer data spasial baru yang merupakan hasil kombinasi dari minimal dua layer yang menjadi masukkannya.
          d)     Buffering : fungsi ini akan menghasilkan layer spasial baru yang berbentuk polygon dengan jarak tertentu dari unsur-unsur spasial yang menjadi masukkannya.
           e)      3D analysis : fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang terkait dengan presentasi data spasial di dalam ruang 3 dimensi (permukaan dijital)
          f)       Digital image processing : pada fungsionalitas ini, nilai atau intensitas dianggap sebagai fungsi sebaran (spasial).
         g)      Dan masih banyak fungsi-fungsi analisis spasial detail lainnya yang umum dan secara rutin digunakan di dalam SIG.

B.       Overlay
Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi Geografis). Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta yang lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada plot. Pemahaman bahwa overlay peta (minimal 2 peta) harus menghasilkan peta baru adalah hal mutlak. Dalam bahasa teknis harus ada poligon yang terbentuk dari 2 peta yang di-overlay. Jika dilihat data atributnya, maka akan terdiri dari informasi peta pembentukya. Misalkan Peta Lereng dan Peta Curah Hujan, maka di peta barunya akan menghasilkan poligon baru berisi atribut lereng dan curah hujan.
Tiga tipe fitur masukan, melalui overlay yang merupakan polygon yaitu :
1)      Titik – dengan - poligon, menghasilkan keluaran dalam bentuk titik-titik
2)      Garis – dengan - poligon, menghasilkan keluaran dalam bentuk garis
3)      Poligon – dengan - poligon menghasilkan keluaran dalam bentuk polygon

Metode yang digunakan dalam overlay peta, antara lain:
1)      Union
Tujuannya untuk membuat coverage baru dengan melakukan tumpukan (overlay) dua coverage polygon. Operasi union bisa dilakukan dengan ketentuan semua coverage harus dalam bentuk polygon. Keluaran coverage baru berisi :
-          polygon kombinasi
-          attribut-attribut kedua coverage asal
2)      Irisan
-     Operasi Interseksi atau operator Boolean “AND”
-    Membuat coverage baru dengan cara melakukan overlay dua himpunan fitur-fitur coverage
Keluaran Coverage, hanya berisi bagian fitur-fitur dalam area yang terisi oleh kedua masukan dan merupakan irisan dari coverage.
3)      Identiti
-          Membuat satu coverage baru dengan melakukan overlay dua himpunan fitur.
-          Keluaran coverage berisi :
1)      semua masukan fitur
2)      hasilnya hanya berisi bagian dari identitas fitur coverage yang meliputi masukan coverage. 


Ada beberapa fasilitas yang dapat digunakan pada overlay untuk menggabungkan atau melapiskan dua peta dari satu daerah yang sama namun beda atributnya yaitu :
     1)      Dissolve themes
Dissolve yaitu proses untuk menghilangkan batas antara poligon yang mempunyai data atribut yang identik atau sama dalam poligon yang berbeda. Peta input yang telah di digitasi masih dalam keadaan kasar, yaitu poligon-poligon yang berdekatan dan memiliki warna yang sama masih terpisah oleh garis polygon. Kegunaan dissolve yaitu menghilangan garis-garis poligon tersebut dan menggabungkan poligon-poligon yang terpisah tersebut menjadi sebuah poligon besar dengan warna atau atribut yang sama.
      2)      Merge Themes
Merge themes yaitu suatu proses penggabungan 2 atau lebih layer menjadi 1 buah layer dengan atribut yang berbeda dan atribut-atribut tersebut saling mengisi atau bertampalan, dan layer-layernya saling menempel satu sama lain. 
      3)      Clip One Themes
Clip One themes yaitu proses menggabungkan data namun dalam wilayah yang kecil, misalnya berdasarkan wilayah administrasi desa atau kecamatan.
Suatu wilayah besar diambil sebagian wilayah dan atributnya berdasarkan batas administrasi yang kecil, sehingga layer yang akan dihasilkan yaitu layer dengan luas yang kecil beserta atributnya.
      4)      Intersect Themes
Intersect yaitu suatu operasi yang memotong sebuah tema atau layer input atau masukan dengan atribut dari tema atau overlay untuk menghasilkan output dengan atribut yang memiliki data atribut dari kedua theme.
       5)      Union Themes
Union yaitu menggabungkan fitur dari sebuah tema input dengan poligon dari tema overlay untuk menghasilkan output yang mengandung tingkatan atau kelas atribut.
       6)      Assign Data Themes
Assign data adalah operasi yang menggabungkan data untuk fitur theme kedua ke fitur theme pertama yang berbagi lokasi yang sama Secara mudahnya yaitu menggabungkan kedua tema dan atributnya

Daftar Pustaka
Prahasta. Eddy, Sistem Informasi Geografis, Bandung : Penerbit Informatika, 2009. Jogianto HM, 2005. Analisis dan Disain Sistem Informasi Andi. Yogyakarta

Keele ,1997,”An Introduction to GIS using ArcView : Tutorial”,Issue 1,Spring 1997 based on Arcview release 3, http://www.keele.ac.uk/depts/cc/helpdesk/arcview/av_prfc.htm




Komentar

Postingan Populer