R E M O T E S E N S I N G
A. Pengertian Remote Sensing (Penginderaan Jauh)
Berikut adalah
beberapa definisi remote sensing (Penginderaan Jauh) menurut beberapa ahli:
1) Menurut Lillesand dan Kiefer (1990)
Penginderaan Jauh (remote sensing)
adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek daerah,
atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa
kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji.
2) Menurut
Lindgren (1985)
Penginderaan jauh yaitu berbagai
teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analsisi informasi tentang bumi.
3)
Menurut Curran (1985)
Penginderaan jauh (remote sensing),
yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan
bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa remote sensing atau penginderaan jauh adalah ilmu, teknologi,
dan seni dalam memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di (dekat)
permukaan bumi “tanpa kontak langsung” dengan objek atau fenomena yang dikaji,
melainkan melalui media perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi
yang berasal dari gelombang elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman
tersebut dalam bentuk citra.
B. Komponen-Komponen Dalam Sistem Penginderaan Jauh
Ada dua energi yang umum digunakan dalam penginderaan jauh. Kedua energi
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Energi Gelombang Elektromagnetik Alamiah
Energi gelombang elektromagnetik alamiah berasal dari sinar matahari.
Penginderaan jauh yang memanfaatkan tenaga matahari disebut sistem pasif.
Contohnya proses pengambilan foto udara dan foto satelit. Untuk sistem
penginderaan jauh pasif, jumlah tenaga yang diterima oleh
objek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain :
1. Waktu penyinaran
Jumlah energi
yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih
besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang
diterima objek, makin cerah warna objek tersebut
2. Bentuk
permukaan bumi
Permukaan bumi yang
bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak
memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan
berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih
terang dan jelas
3. Keadaan
cuaca
Kondisi cuaca pada saat
pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan
memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil menjadi
tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.
b) Energi Gelombang Elektronik Buatan
Energi gelombang elektronik buatan yang digunakan untuk memancarkan gelombang
cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Penginderaan jauh yang memanfaatkan
tenaga buatan disebut sistem aktif. Contohnya adalah sistem kerja radar.
2) Atmosfer
Atmosfer bersifat selektif terhadap panjang gelombang, sehingga hanya sebagian
kecil saja tenaga elektromagnetik yang dapat mencapai permukaan bumi dan
dimanfaatkan untuk penginderaan jauh. Panjang gelombang yang paling banyak
digunakan dalam penginderaan jauh adalah sebagai berikut:
a)
Spektrum
gelombang cahaya tampak (visible), yakni spektrum gelombang cahaya yang
mempunyai panjang gelombang antara 0,4μm - 0,7μm.
b)
Spektrum
gelombang cahaya inframerah, yakni spektrum gelombang cahaya yang mempunyai
panjang gelombang antara 0,7μm - 1,0μm.
c)
Spektrum
gelombang mikro, yakni spektrum gelombang yang mempunyai panjang gelombang
antara 1,0μm - 1,0m.
3) Interaksi
antara Tenaga dan Objek
Tiap
objek mempunyai karakteristik tertentu dalam memantulkan atau memancarkan
tenaga ke sensor. Pengenalan objek pada dasarnya dilakukan dengan menyidik
(tracing) karakteristik spektral objek yang tergambar pada citra.
4) Sensor
Sensor adalah alat yang
digunakan untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu objek dalam daerah
jangkauan tertentu. Sensor dapat dibedakan
menjadi dua :
1. Sensor
fotografik, merekam objek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto.
Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor
yang dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit)
2. Sensor
elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini
direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data
visual atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal
dengan sebutan citra.
5) Wahana
Kendaraan yang membawa alat
pemantau dinamakan wahana Berdasarkan
ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok:
1) Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya
antara 1.000 – 9.000 meter di atas permukaan bumi
2) Pesawat
terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000
meter di atas permukaan bumi
3) Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km –
900 km di luar atmosfer bumi.
6) Perolehan
Data
Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual, yakni dengan interpretasi
secara visual dan dapat pula dilakukan dengan cara numerik atau cara digital,
yaitu dengan menggunakan komputer. Foto udara umumnya diinterpretasi secara
manual, sedangkan data hasil penginderaan secara elektronik dapat
diinterpretasikan secara manual maupun numerik.
7) Pengguna Data
Pengguna data (orang, institusi, atau pemerintah) merupakan komponen paling
penting dalam penginderaan jauh karena para penggunalah yang dapat menentukan
diterima atau tidaknya hasil penginderaan jauh.
8) Keluaran
Data yang dihasilkan dari penginderaan jauh berupa data digital dan data
visual.
a) Data digital penginderaan jauh terekam dalam bentuk angka yang menunjukkan
nilai kecerahan (rona).
b) Data visual penginderaan jauh terekam dalam bentuk gambar.
C. Jenis Penginderaan Jauh
Citra dapat digolongkan menjadi dua
jenis, yaitu citra non foto dan citra foto.
1) Citra Non Foto
Citra nonfoto adalah
citra yang pemotretannya dari luar angkasa melalui satelit. Citra nonfoto dapat
dibedakan sebagai berikut:
a. Berdasarkan Spektrum Elektromagentik yang digunakan, citra
nonfoto dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Citra inframerah thermal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum inframerah
termal.
2) Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan
spektrum gelombang mikro. Citra radar menggunakan tenaga buatan dan citra
gelombang mikro menggunakan tenaga alamiah.
b. Berdasarkan Sensor yang digunakan, citra nonfoto dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1) Citra tunggal adalah citra yang dibuat dengan sensor tunggal yang salurannya
lebar.
2) Citra multispektral adalah citra yang dibuat dengan saluran jamak.
c. Berdasarkan wahana yang digunakan, citra nonfoto dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Citra dirgantara adalah citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di
udara, seperti citra inframerah thermal, radar, dan MSS.
2. Citra satelit,
adalah citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Citra satelit
dibedakan menjadi empat, yaitu:
(a) citra satelit untuk penginderaan planet (Citra Satelit
Viking (AS) dengan citra satelit Venera (Rusia);
(b) citra satelit untuk penginderaan cuaca (NDAA (AS),
dan Citra Meteor (Rusia);
(c) citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi (Citra
Landsat (AS), Citra Soyus (Rusia), Citra SPOT (Perancis);
(d) citra satelit untuk penginderaan laut Seasat (AS),
dan Citra MOS (Jepang)
2) Citra Foto
a.
Berdasarkan
spektrum elektromagentik yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi
lima, yaitu:
1. Foto
ultraviolet, ialah foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultraviolet
dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer.
2. Foto ortokromatik, adalah citra foto yang dibuat dengan
menggunakan spektrum tampak, dari saluran biru hingga sebagaian hijau (0,4 -
0,56 mikrometer).
3. Foto pankromatik, ialah foto yang menggunakan
seluruh spektrum tampak, mulai dari warna merah hingga ungu.
4. Foto
inframerah asli (true infrared photo) adalah foto yang dibuat dengan
menggunakan spektrum inframerah dekat hingga panjang gelombang 0,9 - 1,2
mikrometer yang dibuat secara khsus.
5. Foto inframerah modifikasi, adalah foto
yang dibuat dengan inframerah dekat dan sebagian spektrum tampak pada saluran
merah dan sebagian saluran hijau.
b.
Berdasarkan sistem
wahana yang digunakan,
citra foto dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.
Foto udara, adalah
foto yang dibuat dari pesawat udara atau balon udara.
2.
Foto satelit atau foto
orbital adalah foto yang dibuat dari satelit.
D. Manfaat Penginderaan Jauh (Remote Sensing)
Dalam Bidang Pertanian dan Perkebunan
1) Melakukan
observasi pada lahan yang luas, petak tanaman hingga tiap individu tanaman
2) Melakukan
identifikasi jenis tanaman dan kondisi tanah, potensi panen, efektifitas
pengairan, kesuburan dan penyakit tanaman serta kandungan air
3) Secara berkala (time series) dapat digunakan untuk :
- Memantau pertumbuhan tanaman
- Laju perubahan jenis tanaman
- Perubahan atau alih fungsi lahan pertanian
- Tingkat kerusakan tanaman
akibat hama dan penyakit
- Pemilihan tanaman yang siap panen
4) Menghitung
jumlah pohon dan volume hasil panen komoditi perkebunan
5) Perencanaan
pola tanam perkebunan
6) Perencanaan
peremajaan tanaman perkebunan
Daftar Pustaka
Kiefer dan Lillesand. 1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi
Citra (Diterjemahkan oleh Dulbahri, Prapto Suharsono, Hartono, dan Suharyadi).
Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Lindgren D.T. 1985. Land Use Planning and Remote Sensing,
Martinus Nijhoff Publishers, Doldrecht
Curran, Paul J. 1985. Principles of Remote Sensing. London:
Longman.
Komentar
Posting Komentar